Kaitan Kualitas Tidur Dengan Diabetes Melitus Tipe 2

Main Article Content

Isvi Aliffia Bingga

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kenaikan kadar gula darah lebih dari batas normal. Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019 memperkirakan sekurang-kurangnya ada 483 juta orang berusia 20-79 tahun yang menderita diabetes. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat seiring pertambahan umur penduduk menjadi 111,2 juta orang atau 19,9% pada rentang usia 65-79 tahun. Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045.  Indonesia menempati urutan ketujuh penderita diabetes tertinggi di tahun 2019 dengan jumlah penderita mencapai 10,7 juta penduduk. Pasien DM tipe 2 mengeluhkan gejala seperti sering berkemih, merasa haus, merasa lapar, dan keluhan fisik lainnya. Gejala tersebut juga dialami pada malam hari sehingga dapat mengganggu tidur penderita DM tipe 2. Kualitas tidur yang terganggu dapat menjadi salah satu faktor risiko penyakit DM dan sebaliknya DM dapat menyebabkan gangguan tidur karena munculnya gejala nocturia dan nyeri. Gangguan tidur pada penderita DM tipe 2 dipengaruhi oleh faktor fisik, psikososial, dan lingkungan. Kualitas tidur yang buruk akan berdampak pada terjadinya resistensi insulin dan kemampuan penderita dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tidur yang berkualitas juga dianjurkan untuk mencegah terjadinya DM tipe 2 sehingga apat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas DM tipe 2.

Article Details

How to Cite
Bingga, I. A. (2021). Kaitan Kualitas Tidur Dengan Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Medika Hutama, 2(04 Juli), 1047-1052. Retrieved from https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/214
Section
Articles

DB Error: Unknown column 'Array' in 'where clause'