DEFISIENSI VITAMIN B12 DAN GANGGUAN NEUROLOGIS

Isi Artikel Utama

Dea Muthia Salsabila

Abstrak

Tubuh manusia menyimpan vitamin B12 selama beberapa tahun. Kekurangan nutrisi vitamin ini sangat jarang terjadi. Lansia adalah yang paling berisiko. Namun, kekurangan vitamin B12 dapat terjadi karena tidak dapat menggunakan vitamin B12. Ketidakmampuan untuk menyerap vitamin B12 dari saluran usus dapat disebabkan oleh penyakit yang dikenal sebagai anemia pernisiosa. Selain itu, vegetarian ketat atau vegan yang tidak mengonsumsi B12 dalam jumlah yang tepat juga rentan terhadap keadaan defisiensi. Vitamin B12 adalah vitamin yang larut dalam air yang secara alami ada di beberapa makanan, ditambahkan ke makanan lain, dan juga tersedia sebagai suplemen makanan. Vitamin B12 ada dalam beberapa bentuk dan mengandung mineral kobalt, sehingga senyawa dengan aktivitas vitamin B12 secara kolektif disebut “cobalamins”. Methylcobalamin dan 5 deoxyadenosylcobalamin adalah bentuk vitamin B12 yang aktif dalam metabolisme manusia. Beberapa studi mengungkapkan bahwa kekurangan vitamin terjadi terutama karena asupan makanan yang tidak mencukupi yang mengakibatkan sekelompok gejala neurologis pada orang dewasa dan juga bayi. Gangguan neurologis ini termasuk apatis, anoreksia, mudah tersinggung, retardasi pertumbuhan, dan regresi perkembangan mungkin juga melibatkan mielinasi tertunda atau demielinasi neuron. Disimpulkan bahwa vitamin B12 merupakan zat gizi mikro yang vital untuk kesehatan otak pada anak, balita, dan lansia. Berbagai kondisi menyebabkan kekurangan B12.

Rincian Artikel

Bagian
Articles